Memarut pohon sagu. [Foto: Zulfikar] |
Keberadaan Sagu di Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan salah satu upaya menjaga ketahanan pangan di daerah kepulauan di wilayah Sumatera Barat (Sumbar).
Memarut pohon sagu. [Foto: Zulfikar] |
Sagu tak hanya memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari bagi masyarakat Mentawai, namun juga sangat penting dalam upacara atau pesta adat.
Hasil parutan pohon sagu. [Foto: Zulfikar] |
Dalam pengolahan Sagu, peran laki-laki dan perempuan sangat dibutuhkan. Mengolah batang Sagu hingga menjadi tepung merupakan peran laki-laki, meskipun perempuan terkadang ikut andil untuk itu.
Persipan untuk memeras hasil parutan pohon sagu. [Foto: Zulfikar] |
Lalu, menjadikan tepung Sagu untuk dikonsumsi, tangan perempuan sangat cekatan, hingga Sagu siap dihidangkan untuk santapan keluarga.
Memeras hasil parutan pohon sagu. [Foto: Zulfikar] |
Kini, hadirnya beras di Mentawai menjadikan Sagu terpinggirkan. Pangan lokal itu butuh dilestarikan oleh generasi muda. [Zulfikar]
Hasil memeras parutan pohon sagu. [Foto: Zulfikar] |
Hasil memeras parutan pohon sagu. [Foto: Zulfikar] |
Hasil perasan dari parutan pohon sagu yang sudah berbentuk tepung dan siap untuk dimasak. [Foto: Zulfikar] |
Memasak sagu. [Foto: Zulfikar] |
Sagu yang sudah masak dan siap disantap. [Foto: Zulfikar] |
0 Komentar